Stroke Gejala dan Tandanya. Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf/deficit neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara sederhana stroke didefinisi sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan, dengan gejala lemas / lumpuh sesaat atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian. Stroke bisa berupa iskemik maupun perdarahan (hemoragik).
Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerotik atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah, melaui proses aterosklerosis. Pada stroke pendarahan (hemoragik), pembuluh darah pecah sehingga aliran darah menjadi tidak normal, dan darah yang keluar merembes masuk ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Secara detil gejala dan tanda stroke adalah:
- Adanya serangan defisit neurologis fokal, berupa Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
- Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar
- Mulut, lidah mencong bila diluruskan
- Gangguan menelan : sulit menelan, minum suka keselek
- Bicara tidak jelas (rero), sulit berbahasa, kata yang diucapkan tidak sesuai keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, sengau, ngaco, dan kata-katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami (afasia). Bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah kata yang terucap
- Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
- Tidak memahami pembicaraan orang lain
- Tidak mampu membaca dan menulis, dan tidak memahami tulisan
- Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun
- Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
- Hilangnya kendalian terhadap kandung kemih, kencing yang tidak disadari
- Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil
- Menjadi pelupa ( dimensia)
- Vertigo ( pusing, puyeng ), atau perasan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas
- Awal terjadinya penyakit (Onset) cepat, mendadak dan biasanya terjadi pada saat beristirahat atau bangun tidur
- Hilangnya penglihatan, berupa penglihatan terganggu, sebagian lapang pandangan tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap atau ganda sesaat
- Kelopak mata sulit dibuka atau dalam keadaan terjatuh
- Pendengaran hilang atau gangguan pendengaran, berupa tuli satu telinga atau pendengaran berkurang
- Menjadi lebih sensitif: menjadi mudah menangis atau tertawa
- Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur
- Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh
- Gangguan kesadaran, pingsan sampai tidak sadarkan diri
Stroke ada dua macam. Jenis yang pertama disebut ischemic stroke, merupakan jenis stroke yang lebih banyak terjadi. Ischemic stroke terjadi jika aliran darah ke otak terhambat atau tersumbat. Aterosklerosis, yaitu keadaan di mana terjadi pengkakuan dan penyempitan pembuluh darah karena bertumpuknya zat-zat lemak di dinding pembuluh darah, merupakan salah satu penyebab utama ischemic stroke. Penyempitan pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan aliran darah dan pasokan nutrisi ke otak akan berkurang. Selain itu, endapan zat-zat lemak tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang suatu saat dapat menyumbat aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi
.
Jenis yang kedua disebut haemorrhagic stroke, yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga terjadi perdarahan di otak. Haemorrhagic stroke umumnya terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi. Hampir 70 persen kasus haemorrhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah rentan pecah. Namun demikian, hemorrhagic stroke juga dapat terjadi pada bukan penderita hipertensi. Pada kasus seperti ini biasanya pembuluh darah pecah karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor emosional.
Pecahnya pembuluh darah di suatu tempat di otak dapat menyebabkan sel-sel otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui pembuluh darah tersebut menjadi kekurangan nutrisi dan akhirnya mati. Darah yang tersembur dari pembuluh darah yang pecah tersebut juga dapat merusak sel-sel otak yang berada di sekitarnya. Walaupun terjadi lebih jarang dari ischemic stroke, hanya 20 persen dari kasus stroke yang terjadi, namun haemorrhagic stroke lebih serius tingkat bahayanya dibandingkan ischemic stroke.
Apakah stroke dapat disebabkan faktor keturunan? Para ahli kesehatan meyakini, ada hubungan antara risiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun tidak secara langsung. Pada keluarga yang banyak anggotanya menderita stroke, kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke harus lebih ditingkatkan. Namun demikian stroke bukan merupakan penyakit keturunan. Banyaknya kasus stroke dalam keluarga Anda mungkin lebih disebabkan faktor pola makan, gaya hidup, dan watak yang hampir sama. Makanan bersantan asal tidak berlebihan sebetulnya tidak berbahaya. Namun jika setiap hari mengonsumsi makanan berlemak, terutama lemak hewani dalam jumlah berlebihan, apalagi kurang makan sayur dan buah-buahan segar, tentu akan meningkatkan risiko stroke. Cepat marah, panik, dan stres, apalagi perokok, kurang olah raga, berat badan berlebih dan kurang tidur akan melipat gandakan kemungkinan Anda terkena stroke.
Apa yang harus dilakukan untuk menghindari stroke? Dari apa yang diuraikan tadi, dapat dipahami bahwa hipertensi (tekanan darah tinggi) dan aterosklerosis (penyumbatan/pengkakuan pembuluh darah karena tertimbunnya zat-zat lemak termasuk kolesterol di dinding pembuluh darah) merupakan dua faktor utama yang dapat menyebabkan stroke. Oleh sebab itu semua faktor yang dapat memperbesar risiko Anda menderita hipertensi dan/atau aterosklerosis harus dihindari untuk mencegah atau menghindari terjadinya stroke.
Makanan yang berlemak, kurang olah raga, obesitas (kegemukan), merokok, dan stres merupakan hal-hal yang dapat meningkatkan risiko stroke. Oleh sebab itu perbanyaklah makan sayur, buah-buahan segar, dan makanan yang berserat. Olah raga yang dilakukan secara teratur, misalnya lari pagi dan berenang, akan mengurangi risiko terkena stroke. Jaga berat badan Anda agar berkisar di sekitar berat badan ideal. Jika Anda perokok atau minum alkohol, segera hentikan kebiasaan buruk itu. Merokok atau minum alkohol akan meningkatkan risiko stroke sampai 200 persen. Bekerja dan menikmati hidup dengan santai juga sangat penting untuk menghindari stroke. Stres akan meningkatkan kadar radikal bebas di dalam tubuh Anda, yang dapat merusak berbagai jaringan dan organ-organ tubuh yang vital.
.
Jenis yang kedua disebut haemorrhagic stroke, yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga terjadi perdarahan di otak. Haemorrhagic stroke umumnya terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi. Hampir 70 persen kasus haemorrhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah rentan pecah. Namun demikian, hemorrhagic stroke juga dapat terjadi pada bukan penderita hipertensi. Pada kasus seperti ini biasanya pembuluh darah pecah karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor emosional.
Pecahnya pembuluh darah di suatu tempat di otak dapat menyebabkan sel-sel otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui pembuluh darah tersebut menjadi kekurangan nutrisi dan akhirnya mati. Darah yang tersembur dari pembuluh darah yang pecah tersebut juga dapat merusak sel-sel otak yang berada di sekitarnya. Walaupun terjadi lebih jarang dari ischemic stroke, hanya 20 persen dari kasus stroke yang terjadi, namun haemorrhagic stroke lebih serius tingkat bahayanya dibandingkan ischemic stroke.
Apakah stroke dapat disebabkan faktor keturunan? Para ahli kesehatan meyakini, ada hubungan antara risiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun tidak secara langsung. Pada keluarga yang banyak anggotanya menderita stroke, kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke harus lebih ditingkatkan. Namun demikian stroke bukan merupakan penyakit keturunan. Banyaknya kasus stroke dalam keluarga Anda mungkin lebih disebabkan faktor pola makan, gaya hidup, dan watak yang hampir sama. Makanan bersantan asal tidak berlebihan sebetulnya tidak berbahaya. Namun jika setiap hari mengonsumsi makanan berlemak, terutama lemak hewani dalam jumlah berlebihan, apalagi kurang makan sayur dan buah-buahan segar, tentu akan meningkatkan risiko stroke. Cepat marah, panik, dan stres, apalagi perokok, kurang olah raga, berat badan berlebih dan kurang tidur akan melipat gandakan kemungkinan Anda terkena stroke.
Apa yang harus dilakukan untuk menghindari stroke? Dari apa yang diuraikan tadi, dapat dipahami bahwa hipertensi (tekanan darah tinggi) dan aterosklerosis (penyumbatan/pengkakuan pembuluh darah karena tertimbunnya zat-zat lemak termasuk kolesterol di dinding pembuluh darah) merupakan dua faktor utama yang dapat menyebabkan stroke. Oleh sebab itu semua faktor yang dapat memperbesar risiko Anda menderita hipertensi dan/atau aterosklerosis harus dihindari untuk mencegah atau menghindari terjadinya stroke.
Makanan yang berlemak, kurang olah raga, obesitas (kegemukan), merokok, dan stres merupakan hal-hal yang dapat meningkatkan risiko stroke. Oleh sebab itu perbanyaklah makan sayur, buah-buahan segar, dan makanan yang berserat. Olah raga yang dilakukan secara teratur, misalnya lari pagi dan berenang, akan mengurangi risiko terkena stroke. Jaga berat badan Anda agar berkisar di sekitar berat badan ideal. Jika Anda perokok atau minum alkohol, segera hentikan kebiasaan buruk itu. Merokok atau minum alkohol akan meningkatkan risiko stroke sampai 200 persen. Bekerja dan menikmati hidup dengan santai juga sangat penting untuk menghindari stroke. Stres akan meningkatkan kadar radikal bebas di dalam tubuh Anda, yang dapat merusak berbagai jaringan dan organ-organ tubuh yang vital.